Segala puji hanyalah bagi Alla Ta’ala, Rabb Yang telah memberikan manusia petunjuk dan Yang telah mengajari manusia ketika manusia keluar dari perut ibu mereka dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarga dan shahabat beliau, serta orang-orang yang menempuh jalan yang mereka tempuh hingga hari akhir.
Ikatlah ilmu dengan tulisan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قيدوا العلم بالكتابة
“Ikatlah ilmu dengan tulisan” (Silsilah Ahadits Ash Shahihah no. 2026)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Seorang penuntut ilmu harus semangat dalam mengingat-ingat dan menghafalkan apa yang telah ia pelajari, baik dengan hafalan di dalam dada ataupun dengan menuliskannya. Sesungguhnya manusia adalah tempatnya lupa, maka jika dia tidak bersemangat untuk mengulang dan mereview pelajaran yang telah didapatkan, maka ilmu yang telah diraih bisa hilang sia-sia atau dia lupakan” (Kitaabul ‘Ilmi hal. 62)
Ilmu adalah buruan
العلم صيد و الكتابة قيده …. قيد صيودك بالحبال الواثقة
فمن الحماقة أن تصيد غزالة …. و تتركها بين الخلائق طالقة
Ilmu adalah buruan, sedangkan tulisan adalah pengikat
Maka ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat
Adalah sebuah kebodohan jika engkau berburu kijang
Lalu kau biarkan dia lepas pergi dengan hewan lainnya
Catatlah walaupun di tembok!
Imam Asy Sya’bi rahimahullah pernah berkata, “Jika dirimu mendengar faidah ilmu, maka catatlah meskipun di tembok!” (Diriwayatkan oleh Khaitsamah, lihat Hilyah Thalibil ‘Ilmi hal. 53)
Jangan pelit untuk beli catatan, tapi jangan menyusahkan orang
Ustadz Yazid hafizhahullah memberikan nasihat yang bagus, “Seorang penuntut ilmu tidak boleh bakhil atau pelit untuk membeli buku tulis, ballpoint, kitab, dan berbagai sarana yang dapat membantunya untuk mendapatkan ilmu. Dalam memenuhi kebutuhannya itu dia tidak boleh bergantung kepada orang lain, tidak boleh meminta-minta, dan tidak boleh merepotkan orang lain, bahkan ia harus bersikap zuhud dan qana’ah” (Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga hal. 89)
Cara mencatat faidah ilmu
Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah berkata, “Buatlah sebuah buku kumpulan faidah atau buku catatan untuk menulis faidah ilmu. Jika engkau memanfaatkan bagian belakang cover kitab untuk mencatat faidah dari kitab tersebut, maka itu suatu hal yang baik. Lalu pindahlah catatanmu tadi ke buku catatanmu, urutkanlah sesuai dengan materinya, lalu cantumkanlah pokok bahasan, nama kitab, halaman, dan jilid kitab. Lalu tulislah di akhir catatanmu tadi : “Dinukil dari…” supaya tidak tercampur antara faidah yang dinukil dari kitab dan yang tidak dinukil dari kitab tersebut” (Diringkas dari Hilyah Thalibil ‘Ilmi hal. 52)
Inilah yang dapat saya tuliskan pada tulisan pertama di blog pribadi saya yang ketiga ini. Dan inilah alasan utama saya untuk membuat blog, yakni untuk mengikat buruan utama seorang penuntut ilmu, dia adalah ilmu syar’I dari Al Qur’an dan As Sunnah. Mudah-mudahan bermanfaat.
Allahu a’lam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah, keluarga dan shahabat beliau semuanya.